Tetapi kebanyakan para ahli hipnotis ataupun pelaku hipnotis sangat meremehkan dari tahapan Pre Induction ini. Sebagian besar menganggap pre induction hanyalah sebuah awalan untuk proses hipnotis, padahal kunci dari keberhasilan hipnotis juga ditentukan dari tahapan pre induction.
Pre induction sendiri adalah tahapan untuk menjalin hubungan komunikasi atau kedekatan mental kepada subyek. Pre Induction berfungsi untuk :
- Membangun hubungan mental kepada klien
- Mengatasi rasa takut klien kepada pelaku hipnotis
- Membangun Kepercayaan klien.
- Mengumpulkan informasi klien
Seseorang yang akan dihipnotis atapun diarahkan untuk masuk ke alam bawah sadar harus mempunyai rasa percaya dengan penghipnotis agar subyek tidak menaruh curiga,takut,dll. Apabila subyek mengalami hal tersebut maka proses hipnotis akan semakin sulit dilakukan.
Seperti contoh pre indution yang dilakukan terhadap orang yang takut terhadap penghipnotis dibawah ini :
Hipnotist : Permisi Mba, saya Mas Abdul seorang pakar hipnotis dikota ini.
Apakah mba bersedia saya hipnotis ?
Subyek : Wah, saya gak berani Mas, takut terjadi hal yang tidak saya inginkan.
Hipnotist : Tidak mengapa mba, hipnotis ini aman kok, tidak seperti yang mba pikirkan dan mba takutkan.
Subyek : Maaf mas, saya gak berani, karena saya takut dengan hipnotis. Silahkan Mas cari yang lainnya saja.
Hipnotist : Gak usah khawatir mba, hipnotis itu aman kok, karena hipnotis adalah sesuatu hal yang sangat bermanfaat, jadi gak perlu khawatir.
Subyek : Maaf ya mas, saya tidak tertarik dan saya tidak mau ( subyek langsung pergi atau tidak menghiraukan pelaku hipnotis )
Dari contoh pre induction di atas adalah salah satu dari sebagian pelaku hipnotis yang tidak memahami apa itu pre induction. Sangat bisa dipastikan bahwa contoh diatas adalah suatu kondisi yang dimana subyek tidak mau dihipnotis karena ia tidak mengerti dan memahami apa itu hipnotis. Subyek yang seperti ini haruslah diberikan edukasi mengenai hipnotis dan membangun hubungan komunikasi yang baik agar subyek percaya dengan pelaku hipnotis.
Seperti contoh dibawah ini, Pre induction yang profesional :
Hipnotist : Permisi Mba, perkenalkan saya Mas Yadi seorang profesionalis hipnotis dikota ini, bisa minta waktunya sebentar untuk menyediakan waktunya agar saya bisa menjelaskan apa itu hipnotis ?
Subyek : ehmmm.... boleh deh mas ???
Hipnotist : Pernah mendengar atau melihat hipnotis gak mba ??
Subyek : Pernah ?
Hipnotis : Menurut mba, benar tidak hipnotis itu membawa seseorang kedalam kondisi rileksasi yang luar biasa aman dan nyaman
Subyek : Benar, sepertinya begitu.
Hipnotist : Dan juga menurut mba, Benar tidak hipnotis bisa dipergunakan untuk hal yang positif seperti menghilangkan kebiasaan buruk ?
Subyek : Ya Benar.
Hipnotist : Nah kalau begitu, mba bersedia gak membantu saya melakukan proses hipnotis terhadap mba agar saya bisa memberikan sugesti yang positif tentunya untuk perubahan kehidupan mba yang luar biasa.
Subyek : Boleh deh mas, sepertinya menarik.
Lihat, dari script diatas subyek akan sangat menerima ajakan dari kita apabila kita memberikan suatu penjelasan terhadap hipnotis yag benar agar subyek bisa membangun rasa percaya terhadap pelaku hipnotis. karena dari contoh diatas, subyek telah memahami dan telah bersedia dihipnotis setelah mendengarkan penjelasan dari pelaku hipnotis yang positif.
So, untuk melakukan suatu proses hipnotis diperlukannya tahapan pre induction yang benar agar subyek tidak memiliki rasa curiga dan takut terhadap kita, apabila subyek telah setuju dan terbuka terhadap penghipnotis, maka langkah selanjutnya akan semakin mudah bersamaan dengan timbulnya rasa percaya terhadap hipnotis.